(rangkai kata) ; intertwine
to twist or be twisted together, or to be connected so as to be difficult to separate;
intertwine
to twist or be twisted together, or to be connected so as to be difficult to separate;
@paramethia
Cast :
Jati Wesi - Tanaya Suma (Aroma karsa)
Background music :
John Mayer - You're gonna live forever in me (Spotify)
Teruntuk, yang sedang ingin mengecap gula - gula fiksi dan Verica.
//
John Mayer - You're gonna live forever in me (Spotify)
Teruntuk, yang sedang ingin mengecap gula - gula fiksi dan Verica.
//
Sebuah tradisi klise bagi penikmat senja menikmati bentangan
luas reaksi gas yang menggelap seraya menikmati secangkir kopi panas. Jati Wesi sendiri bukan seorang penikmat kopi, dirinya lebih memilih menikmati
hebatnya aroma asam amino dan glukosa bersatu ditambah aldehida yang banyak
menyumbang segarnya hijau, furan dengan lagak manisnya karamel, pirazin dengan aromanya yang sangat bersahaja.
Terlebih dengan guaiacol dan senyawa
fenolik yang menawarkan nada berasap, pedas, seksi. Memabukan dan sangat domestik,
walau tetap di level lebih rendah dan tidak lebih hebat dari majisnya reaksi
puspa kangga dengan Suma.
Sembari berfikir dunia kopi memang tidak ada habisnya untuk di eksplorasi, terlalu banyak hal yang bisa ditelisik. Jati memberi label penguji kopi sebagai pakar pengecap, menemukan seutuh rasa, sedikit tentang cacat citarasa; terlalu fermented, earthy, oily —mereka bilang.
Kopi terlalu indah untuk diteguk, begitu menurutnya. Bahkan dimulai dari bau kopi pada saat kondisi kering, aroma sedapnya setelah diseduh belum lagi menemukan bau khasnya, menguji kekentalannya, menemukan titik asamnya, menyadari karakteristik pahitnya, bersorai atas manisnya, menikmati aftertaste-nya. Semua aspek kesempurnaan terbalut namanya.
Kopi terlalu indah untuk diteguk, begitu menurutnya. Bahkan dimulai dari bau kopi pada saat kondisi kering, aroma sedapnya setelah diseduh belum lagi menemukan bau khasnya, menguji kekentalannya, menemukan titik asamnya, menyadari karakteristik pahitnya, bersorai atas manisnya, menikmati aftertaste-nya. Semua aspek kesempurnaan terbalut namanya.
//
Balkon kamarnya menjadi tempat terbaik menikmati sedikit
dari begitu luas bentangan langit gelap, fakta bila langit gelap akhir-akhir ini
tidak banyak menampilkan binar. Dirinya juga tidak tahu secara pasti sejak
kapan memilih untuk menikmati langit gelap, semuanya hanya terjadi begitu saja.
Banyak yang Jati tidak terlalu mengerti termasuk bagaimana
alam bisa mempersatukan seorang Jati dengan sosok Suma. Tidak pernah terbesit
sekalipun sebelumnya untuk bersatu, rupanya Jati kembali terbang dengan kegiatan
memuja, sejujurnya Jati tak mampu menuangkan indah wanita miliknya dalam kalimat romansa, dia bukan seorang pujangga romantis dengan rangkai kata
manis.
Tarikan nafas tercipta entah sudah berapa tarikan nafas yang ia buat, lalu kembali menaruh kedua tangannya di belakang
kepala mencoba menengadah, mengobservasi binar yang masih tersisa di langit
gelap, dan lagi – lagi mereka malu untuk
sekedar menunjukkan silaunya.
Jati bangkit membenahi posisi duduknya, meraih cangkir di sisi kiri, mengecap teh ashwagandha yang sedikit lebih manis kali ini, berakhir terbahak akan dirinya yang tiba-tiba berlagak seolah-olah ahli dalam menguji rasa. Tapi setidaknya memang ia tahu terlalu banyak menuangkan bulir gula ke dalam cangkirnya, manis teh ini juga bisa tercium dari hidung tikusnya. Rasa tehnya masih bisa ia toleransi lain halnya baunya yang seperti Kuda, Jati sedikit membencinya alih - alih menambah sedikit gula; yang berakhir terlalu banyak dengan sedikit perasan buah Citrus guna menetralisir baunya.
Suma dengan otak cerdiknya suka sekali mencari tahu segala hal, teh yang ia nikmati kali ini tidak lain adalah ide Suma. Perjalannya ke India tempo hari mempertemukan dia dengan ashwagandha —ginseng India. Suma mendapatkan informasi bahwa akarnya dapat menajamkan konsentrasi melebihi konsumsi senyawa bioaktif, meredakan stress, mengatasi kelelahan, meningkatkan kualitas tidur, menambah imun tubuh serta mengurangi kegelisahan.
Ah! coba saja ada Suma disini, mungkin rasa tehnya tidak seperti ini, mungkin juga tak perlu formalitas secangkir teh di bawah langit gelap, tidak akan ada kegelisahan, tidak membutuhkan akar ashwagandha.
Jati bangkit membenahi posisi duduknya, meraih cangkir di sisi kiri, mengecap teh ashwagandha yang sedikit lebih manis kali ini, berakhir terbahak akan dirinya yang tiba-tiba berlagak seolah-olah ahli dalam menguji rasa. Tapi setidaknya memang ia tahu terlalu banyak menuangkan bulir gula ke dalam cangkirnya, manis teh ini juga bisa tercium dari hidung tikusnya. Rasa tehnya masih bisa ia toleransi lain halnya baunya yang seperti Kuda, Jati sedikit membencinya alih - alih menambah sedikit gula; yang berakhir terlalu banyak dengan sedikit perasan buah Citrus guna menetralisir baunya.
Suma dengan otak cerdiknya suka sekali mencari tahu segala hal, teh yang ia nikmati kali ini tidak lain adalah ide Suma. Perjalannya ke India tempo hari mempertemukan dia dengan ashwagandha —ginseng India. Suma mendapatkan informasi bahwa akarnya dapat menajamkan konsentrasi melebihi konsumsi senyawa bioaktif, meredakan stress, mengatasi kelelahan, meningkatkan kualitas tidur, menambah imun tubuh serta mengurangi kegelisahan.
Ah! coba saja ada Suma disini, mungkin rasa tehnya tidak seperti ini, mungkin juga tak perlu formalitas secangkir teh di bawah langit gelap, tidak akan ada kegelisahan, tidak membutuhkan akar ashwagandha.
Seharusnya ia tak perlu melakukan ini, Jati hanya kehilangan
ide untuk membunuh waktunya, terlampau lama menelisik cuilan semesta di langitNya, sejujurnya hanya
perlu kembali memendam rindu dengan tidak ada keberadaan wanitanya, teringat akan indahnya binar serta rasi bintang di obsidian hitam pekatnya, cantiknya kemilau bulan purnama di
setiap sekon gerak tubuhnya, cerdiknya yang penuh misteri, kesempurnaan itu,
kesempurnaan semesta melebur dalam nama Tanaya Suma.
Sebut saja ia remaja yang baru saja jatuh cinta, Suma hanya
meninggalkannya tidak lebih dari 4 jam untuk berkumpul dengan kawan lama di kampusnya. Ia terlalu terlelap untuk dibuat terjaga oleh Suma, berakhir dengan memo kecil di lemari pendingin mereka.
" Event alumniku, jumpa malam nanti, XO "
" Event alumniku, jumpa malam nanti, XO "
Sekarang kau hanya belum mendengar bunyi mesin mobil
terhenti di garasi rumahmu,
atau kau terlalu tenggelam dalam kesendirian, TV tak lagi
menghiburmu, buku tak lagi menatapmu dengan kalimatnya, angin tak lagi mengusap
ujung hidungmu untuk menyapamu.
Dengan Suma, purnama lebih terlihat sempurnanya, hidangan pagi lebih terasa nikmatnya, lebih memabukkan mendapati seluruh sisi bumi tercium aroma kasturi.
—intertwined hearts
Begini lemah jati dengan nama tengahnya,
Jati —mabuk cinta— Wesi.
//
Ternyata bukan aku yg jatuh cinta sama jati wesi :) ! ini bagus banget serasa lagi nonton jati di balkon, permainan katanya hampir mirip mbak Dee, kamu punya potensi banget bikin fiksi genre fantasi. More stories like this please.. salam dari Cirebon :)
BalasHapus